Dari Keimanan, Mencintai Shahabat Nabi ﷺ

 

 

Shahabat -radliyaLlaahu ‘anhum- Mencintai mereka adalah bagian dari agama, iman dan kebaikan. Sedangkan membenci mereka adalah kekafiran, kemunafikan dan serta perbuatan yang melampaui batas. (At Thahawi)

Siapakah shahabat itu?

Mereka adalah siapa saja yang bertemu Rasulullaah, beriman terhadap apa yang dibawa dan meninggal dalam keadaan beriman.

Shahabat adalah orang-orang yang menyaksikan Syariat ini ditetapkan. Dalam berislam, mereka mempelajarinya langsung dari Raulullaah. Maka mereka lah orang yang paling memahami syariat ini setelah Rasulullaah.

Membenci mereka merupakan permulaan dari kesesatan sesorang serta usaha untuk menjauhkannya dari Rasulullaah ﷺ dan apa yang dibawa oleh beliau.

Oleh karena itu cinta terhadap mereka merupakan keimanan, dan membenci mereka merupakan perbuatan yang melampaui batas.

Rasulullaah ﷺ bersabda: ”Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah, tentang para sahabatku, janganlah kamu sekalian menjadikan mereka sasaran (maksudnya, janganlah kamu menyebutkan mereka dengan jelek), karena mereka adalah orang-orang yang saya cintai, barangsiapa mencintai mereka, maka lantaran cintaku, ia mencintai mereka, dan barangsiapa membenci mereka, maka lantaran benciku, ia membenci mereka, dan barangsiapa menyakiti hati mereka, maka dia telah menyakiti saya, dan barangsiapa menyakiti saya, maka dia telah menyakiti Allah Ta’ala, dan barangsiapa menyakiti Allah, maka Allah akan menyiksanya”. (HR. Turmudzi)

Hadits di atas, menurut Albani adalah hadits yang dhoif. Walaupun demikian, terdapat hadits lain yang shahih dan memiliki makna serupa.

Rasulullaah ﷺ bersabda: “Kaum Anshar, tidak akan mencintai ,mereka kecuali dia adalah seorang mukmin. Dan tidak akan membenci mereka, melainkan ia adalah seorang munafik. Maka barangsiapa yang mencintai mereka, maka Allah akan mencintainya dan barangsiapa yang membenci mereka, maka Allah pun akan membencinya.  (Bukhari)

Kaum Anshar adalah mereka yang menolong Rasulullaah ﷺ ketika dikeluarkan dari Makkah oleh kaumnya.

Imam Malik mengomentari tentang orang-orang yang menghina para shahabat: sesunggunya mereka adalah kaum yang ingin menghina Nabi ﷺ tetapi hal ini tidak memungkinkan begi mereka. Maka mereka menghina shahabat-sahabat beliau.

Semoga Allaah memberikan kepada kita petunjuk untuk selalu berada dalam hidayah-Nya, dan kecintaan kepada para shahabat -radliyaLlaahu ‘anhum-.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *